Selasa, 22 Desember 2009

PUISI LAMA

A.PENGERTIAN

Puisi lama adalah puisi yang terikat oleh aturan-aturan.
Aturan- aturan itu antara lain :
1. Jumlah kata dalam 1 baris
2. Jumlah baris dalam 1 bait
3. Persajakan (rima)
4. Banyak suku kata tiap baris
5. Irama

B. MACAM-MACAM PUISI LAMA

1. MANTRA
Mantra adalah merupakan puisi tua, keberadaannya dalam masyarakat Melayu pada mulanya bukan sebagai karya sastra, melainkan lebih banyak berkaitan dengan adat dan kepercayaan.
Contoh:
Assalammu’alaikum putri satulung besar
Yang beralun berilir simayang
Mari kecil, kemari
Aku menyanggul rambutmu
Aku membawa sadap gading
Akan membasuh mukamu

2.GURINDAM
Gurindam adalah puisi lama yang berasal dari Tamil (India)
CIRI-CIRI GURINDAM:
a. Sajak akhir berirama a – a ; b – b; c – c dst.
b. Berasal dari Tamil (India)
c. Isinya merupakan nasihat yang cukup jelas yakni menjelaskan atau menampilkan suatu sebab akibat.
Contoh :
Kurang pikir kurang siasat (a)
Tentu dirimu akan tersesat (a)
Barang siapa tinggalkan sembahyang ( b )
Bagai rumah tiada bertiang ( b )
Jika suami tiada berhati lurus ( c )
Istri pun kelak menjadi kurus ( c )

3. SYAIR
Syair adalah puisi lama yang berasal dari Arab.
CIRI - CIRI SYAIR :
a. Setiap bait terdiri dari 4 baris
b. Setiap baris terdiri dari 8 – 12 suku kata
c. Bersajak a – a – a – a
d. Isi semua tidak ada sampiran
e. Berasal dari Arab
Contoh :
Pada zaman dahulu kala (a)
Tersebutlah sebuah cerita (a)
Sebuah negeri yang aman sentosa (a)
Dipimpin sang raja nan bijaksana (a)
Negeri bernama Pasir Luhur (a)
Tanahnya luas lagi subur (a)
Rakyat teratur hidupnya makmur (a)

PENGERTIAN, FUNGSI DAN RAGAM SASTRA


A. Pengertian Sastra
Kesusastraan : susastra + ke – an
su + sastra
su berarti indah atau baik
sastra berarti lukisan atau karangan

Susastra berarti karangan atau lukisan yang baik dan indah.
Kesusastraan berarti segala tulisan atau karangan yang mengandung nilai-nilai kebaikan yang ditulis dengan bahasa yang indah.

B. Fungsi Sastra
Dalam kehidupan masayarakat sastra mempunyai beberapa fungsi yaitu :
1. Fungsi rekreatif, yaitu sastra dapat memberikan hiburan yang menyenangkan bagi penikmat atau pembacanya.
2. Fungsi didaktif, yaitu sastra mampu mengarahkan atau mendidik pembacanya karena nilai-nilai kebenaran dan kebaikan yang terkandung didalamnya.
3. Fungsi estetis, yaitu sastra mampu memberikan keindahan bagi penikmat/pembacanya karena sifat keindahannya.
4. Fungsi moralitas, yaitu sastra mampu memberikan pengetahuan kepada pembaca/peminatnya sehingga tahu moral yang baik dan buruk, karena sastra yang baik selalu mengandung moral yang tinggi.
5. Fungsi religius, yaitu sastra pun menghasilkan karya-karya yang mengandung ajaran agama yang dapat diteladani para penikmat/pembaca sastra.

C. Ragam Sastra
1. Dilihat dari bentuknya, sastra terdiri atas 4 bentuk, yaitu :

a) Prosa, bentuk sastra yang diuraikan menggunakan bahasa bebas dan panjang tidak terikat oleh aturan-aturan seperti dalam puisi.
b) Puisi, bentuk sastra yang diuraikan dengan menggunakan habasa yang singkat dan padat serta indah. Untuk puisi lama, selalu terikat oleh kaidah atau aturan tertentu, yaitu :

(1) Jumlah baris tiap-tiap baitnya,
(2) Jumlah suku kata atau kata dalam tiap-tiap kalimat atau barisnya,
(3) Irama, dan
(4) Persamaan bunyi kata.
c) Prosa liris, bentuk sastra yang disajikan seperti bentuk puisi namun menggunakan bahasa yang bebas terurai seperti pada prosa.
d) Drama, yaitu bentuk sastra yang dilukiskan dengan menggunakan bahasa yang bebas dan panjang, serta disajikan menggunakan dialog atau monolog. Drama ada dua pengertian, yaitu drama dalam bentuk naskah dan drama yang dipentaskan.

2. Dilihat dari isinya, sastra terdiri atas 4 macam, yaitu :
a) Epik, karangan yang melukiskan sesuatu secara obyektif tanpa mengikutkan pikiran dan perasaan pribadi pengarang.
b) Lirik, karangan yang berisi curahan perasaan pengarang secara subyektif.
c) Didaktif, karya sastra yang isinya mendidik penikmat/pembaca tentang masalah moral, tatakrama, masalah agama, dll.
d) Dramatik, karya sastra yang isinya melukiskan sesuatu kejadian(baik atau buruk) denan pelukisan yang berlebih-lebihan.

3. Dilihat dari sejarahnya, sastra terdiri dari 3 bagian, yaitu :
a) Kesusastraan Lama, kesusastraan yang hidup dan berkembang dalam masyarakat lama dalam sejarah bangsa Indonesia. Kesusastraan Lama Indonesia dibagi menjadi :

PERBANDINGAN ANTAR WINDOWS DAN LINUX

WINDOWS XP

Kelebihan:
1.Windows XP relatif hemat resource ketika booting, sehingga lebih stabil dan cepat ketika melakukan booting;
2.Sudah banyak aplikasi yang dapat mendukung kinerja Windows XP secara maksimal;
3.Dengan tools yang kompleks namun relatif ringan dan mudah untuk dipahami pengguna sehingga nyaman dan bersahabat serta tidak rumit untuk digunakan;
4.Pada Windows XP Plug and Play yang bekerja otomatis dan dukungan driver-driver-nya yang competible dengan hardware supliers sehingga mudah untuk mengenali perangkat hardware tambahan yang terkoneksi;
5.Windows XP lebih stabil dalam kecepatan kinerjanya ketika menjalankan beberapa aplikasi, dikarenakan tidak ada file system untuk aplikasi bawaannya yang rakus resource dan memory ketika dijalankan dan relatif cepat untuk men-decode file-file yang diolah secara berbarengan dengan aplikasi tambahan yang cukup besar untuk mengambil memory CPU.
6.GUI yang familiar
7. Dukungan driver yang lebih banyak.
8.Banyak aplikasi berbasis MS Windows lebih mudah untuk menginstal aplikasi pada MS Windows dibandingkan pada Linux, yang terkadang harus di-configure terlebih dahulu dan Banyak gratisan GPL dan Freeware ditawarkan untuk Windows
.
Kelemahan:
1.Sistem keamanan yang kurang baik, tidak heran banyak virus dan Hecker yang gampang sekali menyerang pengguna windows XP dan Proteksi security Windows XP ketika Melakukan browsing diinternet sangat rawan, karena Windows XP ketika menginformasikan Virus Aktif baik itu yang sering menyusup seperti virus dan worm dengan melalui Security Centre tidak memberitahukan penyebabnya hanya sekedar mendeteksi untuk dikonfirmasikan terhadap pengguna, sehingga sipengguna harus menambah aplikasi utillity tambahan;
2.Resiko kehilangan data sangat besar dibanding Vista, dikarenakan sistem security centre nya tidak secara otomatis mendeteksi input-output yang tidak dikenal (unknow);
3.Dalam Remote Administration Windows XP, Network Securitiy-nya sangat lambat untuk membaca file-file crack yang bercampur dengan file system sehingga saat melakukan Akses Remote sangat rawan dari virus dan penyusup;
4.Tampilan Visual Windows XP tidak terdapat Aero (Aplikasi bawaan untuk tambahan tampilan visual ) sehingga tidak memiliki tampilan 3D;
5.Terlalu banyak system-crash dibanding pada Windows Vist;
6.Windows XP tidak dapat menampilkan preview semua file system yang dibawanya;
7.Sharing data di area jaringan tidak dapat dilakukan dengan cepat, dikarenakan Firewall-nya terlalu lama untuk menginformasikan lewat security centre terhadap server;
8.Windows XP tidak dapat mendeteksi suatu type jaringan untuk dipilih kemudian diaktifkan, ketika terdapat type jaringan dalam satu ruang dan waktu yang bersamaan seperti LAN dan WLAN;
9.Windows XP ketika ingin merestore file-file sistem harus senantiasa diinstal ulang.WINDOWS VISTA
Windows Vista adalah nama dari versi terbaru Microsoft Windows, sistem operasi berbasis grafis dari Microsoft yang digunakan pada komputer pribadi (PC), baik untuk pengguna rumahan maupun bisnis, pada laptop, maupun media center.
Sebelum diumumkan dengan nama Windows Vista pada 22 Juli 2005, sistem operasi ini lebih dikenal dengan codename Longhorn (berasal dari nama Longhorn Saloon, sebuah bar terkenal di Whistler, British Columbia, Kanada).
Microsoft meluncurkan Windows Vista pada 8 November 2006 untuk pengguna bisnis, dan 30 Januari 2007 untuk pengguna rumahan. Dengan demikian, peluncuran Windows Vista ini

Sabtu, 19 Desember 2009

TWITTER


Twitter adalah Miniatur Blog (Mikro Blogging)
Mikro Blogging adalah sebuah update singkat tentang sesuatu (entah itu sebuah kejadian, yang sedang dijalani atau berita update) yang disajikan dalam karakter singkat. Kalau anda pengguna Facebook, mungkin tak asing lagi dengan yang namanya Status Update, nah kegiatan utama di Twitter adalah tak jauh berbeda dengan status update tersebut. Dengan twitter anda bisa mengupdate status anda, sehingga para pengikut (follower) anda bisa mengetahui apa, dimana atau sedang apa anda saat menulis status tersebut.
Mikro Blogging telah menjadi alternatif bagi orang yang ingin sebuah blog tapi tidak ingin nge-blog. Sebuah blog pribadi akan berisi berbagai informasi yang penting yang memang layak untuk disajikan ke khalayak umum, namun kenyataannya tidak semua orang suka menulis yang panjang dan lebar atau menerangkan secara detil tentang sesuatu. Suatu waktu anda hanya ingin mengatakan pada teman-teman atau kalayak umum “Habis Nonton Film Transformer dan Ternyata Filmnya sangat mengesankan” Cukup seperti itu untuk mengungkapkan kekaguman anda pada film Transformer dan anda memang tidak berniat menulis ringkasan atau sinopsis film tersebut secara panjang dan lebar, seperti halnya yang banyak di bahas di Blog-blog.
Nah, Twitter pun hadir untuk kegiatan micro blogging seperti ilustrasi diatas, anda bisa menginformasi sesuatu secara singkat dan padat, tanpa perlu atau harus menjelaskan secara panjang dan lebar. Cukup subjek atau hal yang paling penting saja.

Twitter adalah sebuah Social Messaging

Dengan adanya kemampuan untuk mengikuti orang (Follow People) ataupun mempunyai pengikut (Follower) maka Twitter pun telah menjadi semacam social messaging, dimana kita bisa berkomunikasi dengan orang-orang yang menjadi pengikut kita atau dengan orang yang kita follow. Dengan adanya Twitter kita bisa dengan cepat dan mudah berkomunikasi dan mengumpulkan orang atau teman-teman kita. Cukup kita update Twitter “Kumpul di Kampus jam 18.00”, maka semua orang (pengikut ataupun teman-teman) kita bakal secara serentak menerima informasi tersebut, dan akhirnya kegiatan kumpul-kumpul pun bisa terkoordinasi dengan baik.

Twitter adalah Penyampai Berita Singkat nan Cepat

Kalau anda mem-follow orang-orang terkenal atau sebuah stasiun televisi misal CNN, maka andapun akan menerima berita terkini dengan singkat dan cepat, sehingga anda bisa terus uptodate dengan berbagai berita dan kejadian dari seluruh penjuru dunia lewat Twitter.

PENGERTIAN HACKER

Kata "Hacker" mempunyai sejarah yang unik, kata Hacker bahkan pernah diartikan dengan positif, bahkan pernah terjadi perang hacker diseluruh dunia, korbanpun berjatuhan, mau tau seperti apa sejarah Hacker? silahkan baca postingan saya dibawah ini.

Awal tahun 1960
Pada tahun ini komputer masih dalam ukuran raksasa, tersimpan pada ruangan tertutup berpendingin dan hanya lembaga-lembaga milik negara saja yang memilikinya.Pada era 60-an pengertian Hacker sangat positif, orang yang disebut Hacker adalah orang yang mempunyai kemampuan programing yang tinggi dan bisa menghack sebuah program supaya bisa berjalan lebih dari spesifikasi yang dimilikinya. Salah satu program karya Hacker era 60-an yang masih disegani hingga saat ini adalah Sistem operasi UNIX. Duo yang membidani OS ini adalah Dennis Ritchie dan Ken Thompson.

Awal tahun 1970.
Pada tahun ini terkenal dengan istilah phreaks, yaitu Hacker yang bisa menerobos saluran telepon untuk mendapatkan akses melepon jarak jauh secara gratis. Dimulai oleh John Drapper, ia menemukan bahwa peluit hadiah makanan sereal Cap’n Crunch dapat menghasilkan nada tepat 2600 megahertz.Hanya dengan meniupkan peluit ini pada receiver telepon maka akses telepon jarak jauh pada jaringan komunikasi AT&T akan terbuka. Steve Jobs dan Steve Wozniak membuat perlengkapan menghack telepon yang dinamai dengan “Blue boxes”. Dua orang ini nantinya adalah pendiri Apple Inc.

Tahun 1980-1991.
IBM meluncurkan komputer “stand-alone” lengkap dengan CPU,memory dan software pada tahun 1981. Tahun 1983 muncul film yang mengungkap kehidupan hacker yang berjudul War Games.Film ini menunjukan kepada masyarakat Amerika akan bahaya hacker yang dapat menerobos semua sistem komputer.Selama periode ini, jaringan milik departemen pertahanan Amerika ARPANET lambat laun mulai berubah menjadi Internet. Pada era ini lahir Dua grup hacker besar, yaitu Legion of Doom yang bertempat di Amerika dan Chaos Computer Club di Jerman. Pada era ini juga terjadi perang Hacker yang hebat, kedua grup tersebut saling berlomba untuk merusak semua sistem komputer, internet dan telepon.

Membuat windows vista jadi asli

1. Install seperti biasanya lewat BIOS
2. Ketika diminta Product Key, jangan dimasukan de-select opsi
dibawahnya
3. Pilih versi Ultimate, trus select/centang opsi yg ada dibawahnya.
4. Pilih Custom Installation(pilihan Upgrade non-aktif)
5. Pilih partisi Hardisk untuk instalasi, default C:/ (Klik Advance
Option jika ingin ngeformat hardisk)
6. Lanjutkan proses instalasi, komputer akan restart beberapakali.
7. Instalasi selesai (welcome 2 WINDOWS BRO!)
8. Anda sudah masuk windows Vista, masuk Control panel dan matikan
fungsi User Account Control (UAC) pada windows. Restart
9. Kopi file dari /PARADOX/CERTS/ASUS yang ada di dalam DVD ke C:/
10. Dobel Klik ikon OEMTool dalam folder PARADOX yang ada dalam DVD,
pilih ASUS (default), klik tab [install Emulation Driver]. Restart
11. Run SLMGR.VBS -ilc C:\ASUS.XRM-MS
12. Run SLMGR.VBS -ipk 6F2D7-2PCG6-YQQTB-FWK9V-932CC
13. Run SLMGR -dlv
14. Conggrats, Ur Windows VISTA Ultimate is Activated!!

DEFINISI FRASE, IDIOM, DAN KATA MAJEMUK


Frase : gabungan dua kata atau lebih yang tidak melebihi batas fungsi.
Idiom : gabungan dua kata atau lebih yang susunannya terbentuk secara
tetap(baku) dan saling kebergantungan atau gabungan kata yang
maknanya tidak sama dengan unsur-unsur pembentuknya.
Kata Majemuk : gabungan dua kata atau lebih menciptakan makna baru yang
berbeda dengan makna dari unsur-unsur pembentuknya.

Yang harus diingat:
a. Frase tidak melebihi batas fungsi
Tiga tim gegana diterjunkan (bukan frase)

b. Frase menunjukkan identitas makna sebenarnya.
Besar kepala, buah tangan (bukan frase)
idiom frase :
Besar kepala Kepala besar
Rumah makan Di rumah
Malam panjang Siang malam
Muka masam Buah asam
Panjang tangan Tangan panjang

Dalam beberapa kasus, idiom sama dengan kata majemuk. Namun demikian, tidak berarti kata majemuk selalu identik dengan idiom.
Kata majemuk hanya merujuk pada kelompok kata yang memiliki makna penuh. Dengan demikian, contoh gabungan kata seperti suka akan, terdiri atas, dan berhubung dengan, bukanlah kata majemuk. Contoh-contoh gabungan kata semacam itu hanya bisa dikelompokkan ke dalam idiom.

Frase, Klausa, dan Kalimat


A. Frase
Frase adalah satuan gramatik yang terdiri dari dua kata atau lebih yang tidak melampaui batas fungsi. Misalnya: akan datang, kemarin pagi, yang sedang menulis.
Dari batasan di atas dapatlah dikemukakan bahwa frase mempunyai dua sifat, yaitu
a. Frase merupakan satuan gramatik yang terdiri dari dua kata atau lebih.
b. Frase merupakan satuan yang tidak melebihi batas fungsi unsur klausa, maksudnya frase itu selalu terdapat dalam satu fungsi unsur klausa yaitu: S, P, O, atau K.
Macam-macam frase:
A. Frase endosentrik
Frase endosentrik adalah frase yang mempunyai distribusi yang sama dengan unsurnya. Frase endosentrik dapat dibedakan menjadi tiga golongan yaitu:
1. Frase endosentrik yang koordinatif, yaitu: frase yang terdiri dari unsur-unsur yang setara, ini dibuktikan oleh kemungkinan unsur-unsur itu dihubungkan dengan kata penghubung.
Misalnya: kakek-nenek pembinaan dan pengembangan
laki bini belajar atau bekerja
2. Frase endosentrik yang atributif, yaitu frase yang terdiri dari unsur-unsur yang tidak setara. Karena itu, unsur-unsurnya tidak mungkin dihubungkan.
Misalnya: perjalanan panjang
hari libur
Perjalanan, hari merupakan unsur pusat, yaitu: unsur yang secara distribusional sama dengan seluruh frase dan secara semantik merupakan unsur terpenting, sedangkan unsur lainnya merupakan atributif.
3. Frase endosentrik yang apositif: frase yang atributnya berupa aposisi/ keterangan tambahan.
Misalnya: Susi, anak Pak Saleh, sangat pandai.
Dalam frase Susi, anak Pak Saleh secara sematik unsur yang satu, dalam hal ini unsur anak Pak Saleh, sama dengan unsur lainnya, yaitu Susi. Karena, unsur anak Pak Saleh dapat menggantikan unsur Susi. Perhatikan jajaran berikut:
Susi, anak Pak Saleh, sangat pandai
Susi, …., sangat pandai.
…., anak Pak Saleh sangat pandai.
Unsur Susi merupakan unsur pusat, sedangkan unsur anak Pak Saleh merupakan aposisi (Ap).
B. Frase Eksosentrik
Frase eksosentrik ialah frase yang tidak mempunyai distribusi yang sama dengan unsurnya.
Misalnya:
Siswa kelas 1A sedang bergotong royong di dalam kelas.
Frase di dalam kelas tidak mempunyai distribusi yang sama dengan unsurnya. Ketidaksamaan itu dapat dilihat dari jajaran berikut:
Siswa kelas 1A sedang bergotong royong di ….
Siswa kelas 1A sedang bergotong royong …. Kelas
C. Frase Nominal, frase Verbal, frase Bilangan, frase Keterangan.
1. Frase Nominal: frase yang memiliki distributif yang sama dengan kata nominal.
Misalnya: baju baru, rumah sakit
2. Frase Verbal: frase yang mempunyai distribusi yang sama dengan golongan kata verbal.
Misalnya: akan berlayar
3. Frase Bilangan: frase yang mempunyai distribusi yang sama dengan kata bilangan.
Misalnya: dua butir telur, sepuluh keping
4. Frase Keterangan: frase yang mempunyai distribusi yang sama dengan kata keterangan.
Misalnya: tadi pagi, besok sore
5. Frase Depan: frase yang terdiri dari kata depan sebagai penanda, diikuti oleh kata atau frase sebagai aksinnya.
Misalnya: di halaman sekolah, dari desa
D. Frase Ambigu
Frase ambigu artinya kegandaan makna yang menimbulkan keraguan atau mengaburkan maksud kalimat. Makna ganda seperti itu disebut ambigu.
Misalnya: Perusahaan pakaian milik perancang busana wanita terkenal, tempat mamaku bekerja, berbaik hati mau melunaskan semua tunggakan sekolahku.
Frase perancang busana wanita dapat menimbulkan pengertian ganda:
1. Perancang busana yang berjenis kelamin wanita.
2. Perancang yang menciptakan model busana untuk wanita.
B. Klausa
Klausa adalah satuan gramatika yang terdiri dari subjek (S) dan predikat (P) baik disertai objek (O), dan keterangan (K), serta memilki potensi untuk menjadi kalimat. Misalnya: banyak orang mengatakan.
Unsur inti klausa ialah subjek (S) dan predikat (P).
Penggolongan klausa:
1. Berdasarkan unsur intinya
2. Berdasarkan ada tidaknya kata negatif yang secara gramatik menegatifkan predikat
3. Berdasarkan kategori kata atau frase yang menduduki fungsi predikat
C. Kalimat
a. Pengertian
Kalimat adalah satuan bahasa yang terdiri dari dua kata atau lebih yang mengandung pikiran yang lengkap dan punya pola intonasi akhir.
Contoh: Ayah membaca koran di teras belakang.
b. Pola-pola kalimat
Sebuah kalimat luas dapat dipulangkan pada pola-pola dasar yang dianggap menjadi dasar pembentukan kalimat luas itu.
1. Pola kalimat I = kata benda-kata kerja
Contoh: Adik menangis. Anjing dipukul.
Pola kalimat I disebut kalimat ”verbal”
2. Pola kalimat II = kata benda-kata sifat
Contoh: Anak malas. Gunung tinggi.
Pola kalimat II disebut pola kalimat ”atributif”
3. Pola kalimat III = kata benda-kata benda
Contoh: Bapak pengarang. Paman Guru
Pola pikir kalimat III disebut kalimat nominal atau kalimat ekuasional. Kalimat ini mengandung kata kerja bantu, seperti: adalah, menjadi, merupakan.
4. Pola kalimat IV (pola tambahan) = kata benda-adverbial
Contoh: Ibu ke pasar. Ayah dari kantor.
Pola kalimat IV disebut kalimat adverbial
D. Jenis Kalimat
1. Kalimat Tunggal
Kalimat tunggal adalah kalimat yang hanya terdiri atas dua unsur inti pembentukan kalimat (subjek dan predikat) dan boleh diperluas dengan salah satu atau lebih unsur-unsur tambahan (objek dan keterangan), asalkan unsur-unsur tambahan itu tidak membentuk pola kalimat baru.
Kalimat Tunggal
Susunan Pola Kalimat
Ayah merokok.
Adik minum susu.
Ibu menyimpan uang di dalam laci.
S-P
S-P-O
S-P-O-K
2. Kalimat Majemuk
Kalimat majemuk adalah kalimat-kalimat yang mengandung dua pola kalimat atau lebih. Kalimat majemuk dapat terjadi dari:
a. Sebuah kalimat tunggal yang bagian-bagiannya diperluas sedemikian rupa sehingga perluasan itu membentuk satu atau lebih pola kalimat baru, di samping pola yang sudah ada.
Misalnya: Anak itu membaca puisi. (kalimat tunggal)
Anak yang menyapu di perpustakaan itu sedang membaca puisi.
(subjek pada kalimat pertama diperluas)
b. Penggabungan dari dua atau lebih kalimat tunggal sehingga kalimat yang baru mengandung dua atau lebih pola kalimat.
Misalnya: Susi menulis surat (kalimat tunggal I)
Bapak membaca koran (kalimat tunggal II)
Susi menulis surat dan Bapak membaca koran.
Berdasarkan sifat hubungannya, kalimat majemuk dapat dibedakan atas kalimat majemuk setara, kalimat majemuk bertingkat, dan kalimat majemuk campuran.
1) Kalimat majemuk setara
Kalimat majemuk setara adalah kalimat majemuk yang hubungan antara pola-pola kalimatnya sederajat. Kalimat majemuk setara terdiri atas:
a. Kalimat majemuk setara menggabungkan. Biasanya menggunakan kata-kata tugas: dan, serta, lagipula, dan sebagainya.
Misalnya: Sisca anak yang baik lagi pula sangat pandai.
b. Kalimat majemuk serta memilih. Biasanya memakai kata tugas: atau, baik, maupun.
Misalnya: Bapak minum teh atau Bapak makan nasi.
c. Kalimat majemuk setara perlawanan. Biasanya memakai kata tugas: tetapi, melainkan.
Misalnya: Dia sangat rajin, tetapi adiknya sangat pemalas.
2) Kalimat majemuk bertingkat
Kalimat majemuk yang terdiri dari perluasan kalimat tunggal, bagian kalimat yang diperluas sehingga membentuk kalimat baru yang disebut anak kalimat. Sedangkan kalimat asal (bagian tetap) disebut induk kalimat. Ditinjau dari unsur kalimat yang mengalami perluasan dikenal adanya:
a. Kalimat majemuk bertingkat dengan anak kalimat penggati subjek.
Misalnya: Diakuinya hal itu
P S
Diakuinya bahwa ia yang memukul anak itu.
anak kalimat pengganti subjek
b. Kalimat majemuk bertingkat dengan anak kalimat pengganti predikat.
Misalnya: Katanya begitu
Katanya bahwa ia tidak sengaja menjatuhkan gelas itu.
anak kalimat pengganti predikat
c. Kalimat majemuk bertingkat dengan anak kalimat pengganti objek.
Misalnya: Mereka sudah mengetahui hal itu.
S P O
Mereka sudah mengetahui bahwa saya yang mengambilnya.
anak kalimat pengganti objek
d. Kalimat majemuk bertingkat dengan anak kalimat pengganti keterangan.
Misalnya: Ayah pulang malam hari
S P K
Ayah pulang ketika kami makan malam
anak kalimat pengganti keterangan
3) Kalimat majemuk campuran
Kalimat majemuk campuran adalah kalimat majemuk hasil perluasan atau hasil gabungan beberapa kalimat tunggal yang sekurang-kurangnya terdiri atas tiga pola kalimat.
Misalnya: Ketika ia duduk minum-minum, datang seorang pemuda berpakaian bagus, dan menggunakan kendaraan roda empat.
Ketika ia duduk minum-minum
pola atasan
datang seorang pemuda berpakaian bagus
pola bawahan I
datang menggunakan kendaraan roda empat
pola bawahan II
3. Kalimat Inti, Luas, dan Transformasi
a. Kalimat inti
Kalimat inti adalah kalimat mayor yang hanya terdiri atas dua kata dan sekaligus menjadi inti kalimat.
Ciri-ciri kalimat inti:
1) Hanya terdiri atas dua kata
2) Kedua kata itu sekaligus menjadi inti kalimat
3) Tata urutannya adalah subjek mendahului predikat
4) Intonasinya adalah intonasi ”berita yang netral”. Artinya: tidak boleh menyebabkan perubahan atau pergeseran makna laksikalnya..
b. Kalimat luas
Kalimat luas adalah kalimat inti yang sudah diperluas dengan kata-kata baru sehingga tidak hanya terdiri dari dua kata, tetapi lebih.
c. Kalimat transformasi
Kalimat transformasi merupakan kalimat inti yang sudah mengalami perubahan atas keempat syarat di atas yang berarti mencakup juga kalimat luas. Namun, kalimat transformasi belum tentu kalimat luas.
Contoh kalimat Inti, Luas, dan Transformasi
a. Kalimat Inti. Contoh: Adik menangis.
b. Kalimat Luas. Contoh: Radha, Arief, Shinta, Mamas, dan Mila sedang belajar dengan serius, sewaktu pelajaran matematika.
c. Kalimat transformasi. Contoh:
i) Dengan penambahan jumlah kata tanpa menambah jumlah inti, sekaligus juga adalah kalimat luas: Adik menangis tersedu-sedu kemarin pagi.
ii) Dengan penambahan jumlah inti sekaligus juga adalah kalimat luas: Adik menangis dan merengek kepada ayah untuk dibelikan komputer.
iii) Dengan perubahan kata urut kata. Contoh: Menangis adik.
iv) Dengan perubahan intonasi. Contoh: Adik menangis?
4. Kalimat Mayor dan Minor
a. Kalimat mayor
Kalimat mayor adalah kalimat yang sekurang-kurangnya mengandung dua unsur inti.
Contoh: Amir mengambil buku itu.
Arif ada di laboratorium.
Kiki pergi ke Bandung.
Ibu segera pergi ke rumah sakit menengok paman, tetapi ayah menunggu kami di rumah Rati karena kami masih berada di sekolah.
b. Kalimat Minor
Kalimat minor adalah kalimat yang hanya mengandung satu unsur inti atau unsur pusat.
Contoh: Diam!
Sudah siap?
Pergi!
Yang baru!
Kalimat-kalimat di atas mengandung satu unsur inti atau unsur pusat.
Contoh: Amir mengambil.
Arif ada.
Kiki pergi
Ibu berangkat-ayah menunggu.
Karena terdapat dua inti, kalimat tersebut disebut kalimat mayor.
5. Kalimat Efektif
Kalimat efektif adalah kalimat berisikan gagasan pembicara atau penulis secara singka, jelas, dan tepat.
Jelas : berarti mudah dipahami oleh pendengar atau pembaca.
Singkat : hemat dalam pemakaian atau pemilihan kata-kata.
Tepat : sesuai dengan kaidah bahasa yang berlaku.
Kalimat Tidak Efektif
Kalimat tidak efektif adalah kalimat yang tidak memiliki atau mempunyai sifat-sifat yang terdapat pada kalimat efektif.
Sebab-Sebab Ketidakefektifan Kalimat
1. kontaminasi= merancukan 2 struktur benar 1 struktur salah
contoh:
- diperlebar, dilebarkan diperlebarkan (salah)
- memperkuat, menguatkan memperkuatkan (salah)
- sangat baik, baik sekali sangat baik sekali (salah)
- saling memukul, pukul-memukul saling pukul-memukul (salah)
- Di sekolah diadakan pentas seni. Sekolah mengadakan pentas seni Sekolah mengadakan pentas seni (salah)
2. pleonasme= berlebihan, tumpang tindih
contoh :
- para hadirin (hadirin sudah jamak, tidak perlu para)
- para bapak-bapak (bapak-bapak sudah jamak)
- banyak siswa-siswa (banyak siswa)
- saling pukul-memukul (pukul-memukul sudah bermakna ‘saling’)
- agar supaya (agar bersinonim dengan supaya)
- disebabkan karena (sebab bersinonim dengan karena)
3. tidak memiliki subjek
contoh:
- Buah mangga mengandung vitamin C.(SPO) (benar)
- Di dalam buah mangga terkandung vitamin C. (KPS) (benar) ??
- Di dalam buah mangga mengandung vitamin C. (KPO) (salah)
4. adanya kata depan yang tidak perlu
- Perkembangan daripada teknologi informasi sangat pesat.
- Kepada siswa kelas I berkumpul di aula.
- Selain daripada bekerja, ia juga kuliah.
5. salah nalar
- waktu dan tempat dipersilahkan. (Siapa yang dipersilahkan)
- Mobil Pak Dapit mau dijual. (Apakah bisa menolak?)
- Silakan maju ke depan. (maju selalu ke depan)
- Adik mengajak temannya naik ke atas. (naik selalu ke atas)
- Pak, saya minta izin ke belakang. (toilet tidak selalu berada di belakang)
- Saya absen dulu anak-anak. (absen: tidak masuk, seharusnya presensi)
- Bola gagal masuk gawang. (Ia gagal meraih prestasi) (kata gagal lebih untuk subjek bernyawa)
6. kesalahan pembentukan kata
- mengenyampingkan seharusnya mengesampingkan
- menyetop seharusnya menstop
- mensoal seharusnya menyoal
- ilmiawan seharusnya ilmuwan
- sejarawan seharusnya ahli sejarah
7. pengaruh bahasa asing
- Rumah di mana ia tinggal … (the house where he lives …) (seharusnya tempat)
- Sebab-sebab daripada perselisihan … (cause of the quarrel) (kata daripada dihilangkan)
- Saya telah katakan … (I have told) (Ingat: pasif persona) (seharusnya telah saya katakan)
8. pengaruh bahasa daerah
- … sudah pada hadir. (Jawa: wis padha teka) (seharusnya sudah hadir)
- … oleh saya. (Sunda: ku abdi) (seharusnya diganti dengan kalimat pasif persona)
- Jangan-jangan … (Jawa: ojo-ojo) (seharusnya mungkin)
.
E. Konjungsi
Konjungsi antarklausa, antarkalimat, dan antarparagraf.
Konjungsi atau kata sambung adalah kata-kata yang menghubungkan bagian-bagian kalimat, menghubungkan antarkalimat, antarklausa, antarkata, dan antarparagraf.
1. Konjungsi antarklausa
a. Yang sederajat: dan, atau, tetapi, lalu, kemudian.
b. Yang tidak sederajat: ketika, bahwa, karena, meskipun, jika, apabila.
2. Konjungsi antarkalimat: akan tetapi, oleh karena itu, jadi, dengan demikian.
3. Konjungsi antarparagraf: selain itu, adapun, namun.

PENGERTIAN KARYA TULIS ILMIAH

• Tulisan ilmiah: tulisan yang didasari oleh hasil pengamatan, peninjauan, penelitian dalam bidang tertentu, disusun menurut metode tertentu dengan sistematika penulisan yang bersantun bahasa dan isinya dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya/ keilmiahannya. (Eko Susilo, M. 1995:11)

• Karya tulis ilmiah: karya ilmiah yang bentuk, isi, dan bahasanya menggunakan kaidah-kaidah keilmuan,
atau Karya tulis ilmiah: karya ilmiah yang dibuat berdasarkan pada kegiatan-kegiatan ilmiah (penelitian lapangan, percobaan laboratorium, telaah buku/ library research, dll.)

- Tulisan disebut sebagai karya tulis ilmiah apabila:
1. Disertakan fakta dan data yang bukan merupakan khayalan ataupun pendapat pribadi.
2. Disajikan dengan bentuk ilmiah, obyektif atau apa adanya.
. Menggunakan bahasa baku (ilmiah), lugas, dan jelas, serta mungkin dari makna yang sifatnya konotasi/ ambigu.
(Syarifah, Ety. 2004:--)

• Karya Ilmiah terbagi atas karangan ilmiah dan laporan ilmiah.
- Karangan Ilmiah
Karangan ilmiah adalah salah satu jenis karangan yang berisi serangkaian hasil
pemikiran yang diperoleh sesuai dengan sifat keilmuannya. Suatu karangan dari hasil
penelitian, pengamatan, ataupun peninjauan dikatakan ilmiah jika memenuhi syarat
sebagai berikut :
1. penulisannya berdasarkan hasil penelitian;
2. pembahasan masalahnya objektif sesuai dengan fakta;
3. karangan itu mengandung masalah yang sedang dicarikan pemecahannya;
4. baik dalam penyajian maupun dalam pemecahan masalah digunakan metode
tertentu;
5. bahasanya harus lengkap, terperinci, teratur, dan cermat;
6. bahasa yang digunakan hendaklah benar, jelas, ringkas, dan tepat sehingga tidak
terbuka kemungkinan bagi pembaca untuk salah tafsir.
Melihat persyaratan di atas, seorang penulis karangan ilmiah hendaklah memiliki
ketrampilan dan pengetahuan dalam bidang :
1. masalah yang diteliti,
2. metode penelitian,
3. teknik penulisan karangan ilmiah,
4. penguasaan bahasa yang baik.
- Laporan ilmiah
Laporan ialah suatu wahana penyampaian berita, informasi, pengetahuan,
atau gagasan dari seseorang kepada orang lain. Laporan ini dapat berbentuk lisan dan
dapat berbentuk tulisan. Laporan yang disampaikan secara tertulis merupakan suatu
karangan.. Jika laporan ini berisi serangkaian hasil pemikiran yang diperoleh dari hasil
penelitian, pengamatan ataupun peninjauan, maka laporan ini termasuk jenis karangan
ilmiah. Dengan kata lain, laporan ilmiah ialah sejenis karangan ilmiah yang mengupas
masalah ilmu pengetahuan dan telnologi yang sengaja disusun untuk disampaikan kepada orang-orang tertentu dan dalam kesempatan tertentu.

- Karangan/laporan ilmiah dapat dibedakan berdasarkan tujuan penulisannya.
1. Kerta kerja
Kertas kerja ditulis untuk disampaikan kepada kelompok tertentu dalam suatu
pertemuan ilmiah, misalnya dalam seminar, simposium, lokakarya, konerensi atau
kongres. Di samping itu kertas kerja dapat juga ditulis untuk melengkapi tugas-tugas
pada mata kuliah tertentu.
2. Artikel
Artikel ditulis untuk pembaca tertentu, umpamanya untuk dimuat dalam majalah
ilmiah. Jika artikel ini ditujukan untuk orang awam, biasanya penyajiannya secara
populer dan dimuat pada surat kabar atau dalam majalah umum.
3. Skripsi, Tesis, dan Desertasi
Ketiga jenis karangan ilmiah ini ditulis untuk memperoleh pengakuan tingkat
kesarjanaan dalam suatu perguruan tinggi. Skripsi ditulis untuk memperoleh gelar
Sarjana, tesis untuk memperoleh gelar Master (S2), dan disertasi untuk memperoleh
gelar Doktor. Istilah skripsi sering disebut dengan istilah lain yaitu tugas akhir untuk
persyaratan memperoleh gelar Sarjana.
4. Laporan
Dalam dunia perusahaan dan instansi pemerintah, kegiatan menulis laporan
memegang peranan penting karena tindakan selanjutnya diambil berdasarkan laporan
yang diterima. Laporan itu ada yang ditulis dalam jangka waktu tertentu yang disebut
laporan periodek, dan ada juga yang ditulis berdasarkan kebutuhan dan permintaan.
Laporan ilmiah biasanya ditulis oleh staf ahli.


PENULISAN KARYA ILMIAH
Penulisan karya ilmiah menggunakan bahasa ragam resmi, sederhana, dan lugas,
serta selalu dipakai untuk mengacu hal yang dibicarakan secara objektif.
Bahan dalam karangan disebut ilmiah apabila lafal, kosa kata, peristilahan, tata
kalimat, dan ejaan mengikuti bahasa yang telah ditetapkan sebagai pola atau acuan
bagi komunikasi, resmi, baik tertulis maupun lisan.
Kesulitan utama dalam pembakuan bahasa Indonesia ialah dalam bidang ejaan
dan peristilahan.

Jenis-Jenis Frase


Jenis frase berdasarkan kategori sebagai berikut:

1.Frase nominal merupakan frase yang memiliki distribusi yang sama dengan kata nominal. contohnya,
- Rasuna said termasuk kaum muda yang berpikiran maju.
Frase kaum muda termasuk golongan frase nominal. begitu juga frase maju baru termasuk golongan frase nominal.contoh lainnya yaitu:
- gedung sekolah
- rumah bersih
2.frase verbal merupakan frase yang memiliki kesamaan distribusi dengan kata verbal. contohnya,
- ia pernah belajar pada associated command and general staff college.
frase pernah belajar termasuk golongan frase verba.
3.frase bilangan merupakan frase yang mempunyai distribusi yang samaq dengan kata bilangan. contohnya, tiga ekor,lima botol,dan sepuluh lembar.
4.frase keterangan merupakan frase yang memiliki distribusi yang sama dengan kata keterangan. contohnya, tadi pagi, kemarin pagi.
5. frase depan merupakan frase yang terdiri atas kata depan sebagai penanda, diikuti oleh kata / frase aksinya. contohnya, disebuah rumah, sejak tadi pagi.

nah, dapatkah kamu menunjukkan contoh lainnya? carilah didalam bacaan-bacaan halaman 41, 43, 45, 46, 49, dan 52 pada pembelajaran sebelumnya!
adapun frase berdasarka konstruksi dapat di bedakan menjadi dua, yakni frase eksosentrik dan frase endosentrik.berikut ini uraiannya:

1. frase eksosentruk merupakan frase yang komponen-komponennya tidak berperilaku yang sama dengan keseluruhannya. misalnya, frase di sekolah, yang terdiri atas komponen di dan sekolah. frase ini dapat mengisi fungsi keterangan, misalnya dalam kalimat berikut.
rinny berdagang di sekolah.
baik komponen di atau sekolah tidak dapat menduduki fungsi keterangan dalam kalimat tersebut. akhirya, kalimat pun tidak berterima jika keduanya dipisahkan dan menduduki salah satu fungsi dalam kalimat. contohnya,
- rinni berdagang di
- rinni berdagang di sekolah
2. frase endosentrik merupakan frase yang komponen-komponennya berperilaku yang sama dengan keseluruhannya. jadi, salah satu komponennya dapat menggantikan kedudukan keseluruhannya. contohnya, frase sedang menyapu dalam kalimat berikut.
- paman sedang menyapu di halaman.
- paman menyapu di halaman.
selain itu,dad pula frase yang memiliki makna ambigu atau makna ganda. perhatikanlah kalimat berikut!
- orang tua sedang ,membersihkan rumah.
kata orang tua memiliki makna ganda yakni orang yang tua atau ibu bapak. hal ini akan menimbulkan penafsiran ganda jika tidak di berikan katarangan yang mendukung, seperti yang telah di jelaskan sebelumnya.


jadi,kesimpulan dalam frase ini merupakan gabungan kata yang bersifat nonpredikatif atau lazim.karena ini juga merupakan pelajaran utama bahasa indonesia. untuk itu saya menghimbau pada adik-adik kelas agar supuya dapat memahaminya.

Minggu, 22 November 2009

Pengertian dan Bentuk Kuno Cerpen

Cerita pendek atau yang lebih dikenal dengan sebutan singkat yaitu cerpen merupakan karangan yang berbentuk prosa naratif yang biasanya bersifat fiktif. Cerita pendek cenderung padat dan langsung menuju kepada tujuan pembahasan yang inti tanpa banyak konflik yang ditimbulkan. karena bersifat singkat, biasanya cerpen mengandalkan beberapa unsur tekhnik sastara seperti tokoh, alur atau plot, tema, dan bahasa secara lebih luas untuk memperkuat cerita tersebut.

cerita pendek terdiri dalam beberapa bentuk kuno seperti, :
  1. anekdot
  2. fabel
  3. sage
  4. mite
  5. legenda
Anekdot dahulu populer masa kekaisaran Romawi pada abat ke-13 sebagai suatu perumpamaan, cerita yang realistis yang singkat dan mengandung tujuan tertentu. anekdot tetap populer di eropa hingga abat ke-18.
Fabel umumnya berupa cerita rakyat biasa yang mengandung pesan-pesan moral. namun di Indonesia fabel lebih dikenal sebagai cerita atau dongeng tentang binatang, seperti cerita si kancil.
Sage merupakan cerita kepahlawanan, misalkan seperti cerita joko dolog.
mite cenderung kepada cerita-cerita yang terkait dengan kepercayaan masyarakat, seperti nyi roro kidul.
sedangkan Legenda merupakan cerita yang menyangkut asal mula suatu tempat,seperti Banyuwangi.


Sabtu, 21 November 2009

mimpi itu awal dari harapan yang di inginkan maka bermimpilah karena tuhan akan memeluk mimpi itu....

masa depan itu adalah milik mereka yang percaya akan keindahan impian-impian mereka....